Www frefensinews my id,
Pacet, Mojokerto — Di tengah semilir angin pegunungan Pacet yang sejuk, semangat buruh Gresik menghangatkan Villa Asia Jaya. Selasa hingga Rabu, 27–28 Mei 2025, PC FSP KEP SPSI Kabupaten Gresik menggelar agenda strategis: pertemuan Triwulan sekaligus Pelantikan PUK PT Ever Age Valves Metalis. Di balik nuansa akrab dan kekeluargaan, tersirat langkah serius dalam memperkuat basis perjuangan buruh dari akar rumput.
Acara dimulai sejak pagi hari, melibatkan puluhan kader serikat dari berbagai lini. Tidak hanya jajaran pengurus cabang dan anggota PUK, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Brigade SPSI serta tokoh penting dari BPJS Kesehatan Kabupaten Gresik seperti Pak Oji dan Bu Devi, juga Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Driyorejo, Pak Sasongko Adji beserta timnya.
Lebih dari sekadar seremoni, pelantikan ini menjadi ajang konsolidasi internal yang penuh makna. Empat agenda pokok disampaikan dengan lugas dan aplikatif. Sosialisasi tentang manfaat Program JHT dan JP membuka wawasan peserta soal hak jaminan masa depan yang kerap terlupakan. Pengenalan Aplikasi JMO menjadi jembatan digitalisasi layanan ketenagakerjaan yang inklusif. Lalu, paparan Jaminan Kesehatan memberikan kepastian hak perlindungan pekerja secara menyeluruh.
Namun, inti dari seluruh kegiatan ini mengerucut pada satu kata kunci: soliditas. Peningkatan kapasitas SDM, penguatan loyalitas, dan pemahaman kolektif terhadap peran serikat dalam iklim industri menjadi benang merah dari forum ini. PC FSP KEP SPSI Gresik tidak sekadar ingin hadir sebagai organisasi, tapi sebagai kekuatan strategis yang melek teknologi, terlatih dalam advokasi, dan kuat dalam ikatan solidaritas.
Pelantikan PUK PT Ever Age Valves Metalis bukan hanya pergantian struktur, melainkan peneguhan komitmen. Komitmen bahwa perjuangan buruh tidak boleh stagnan. Ia harus terus beradaptasi, tumbuh, dan berani menyuarakan keadilan di tengah dinamika dunia industri yang kompleks.
Dengan peluh yang tak tampak dan semangat yang tak padam, para penggerak serikat ini membuktikan: kekuatan buruh bukan hanya ada di pabrik, tapi juga dalam ruang diskusi, forum pelatihan, dan momen pelantikan yang sarat strategi. Serikat bukan sekadar simbol perlawanan—ia adalah perisai masa depan pekerja yang berpijak pada kesadaran, persatuan, dan perjuangan tanpa lelah.
(Teddi)
