SURABAYA, Frefensinews.my.id – Di tengah tuntutan publik terhadap peningkatan kualitas pelayanan kepolisian, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur terus melangkah progresif dengan menghadirkan inovasi pelayanan publik yang berorientasi pada kedekatan dan empati. Salah satu program unggulan yang kini menuai banyak apresiasi adalah “Polantas Menyapa” — sebuah gerakan komunikasi langsung antara petugas Polantas dan masyarakat.
Bukan sekadar kampanye formalitas, “Polantas Menyapa” menjadi simbol perubahan paradigma dalam pelayanan publik. Program ini mengedepankan komunikasi dua arah, di mana petugas tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga menjadi fasilitator informasi, pendamping, sekaligus edukator bagi masyarakat yang tengah mengurus administrasi kendaraan bermotor.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menyebut program ini sebagai langkah konkret menuju terwujudnya Polantas yang benar-benar Presisi — Prediktif, Responsif, Transparan, dan Berkeadilan.
Menurutnya, pelayanan prima bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga menyangkut cara aparat menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat merasa tidak berjarak dengan Polantas. Petugas turun langsung untuk menyapa, memberi panduan, serta memastikan setiap wajib pajak memahami prosedur tanpa perlu takut atau bingung,” ungkap Kombes Iwan di sela kegiatan pelayanan di Surabaya, Selasa (28/10/2025).
Melalui pendekatan komunikasi personal, program ini berhasil menghapus kesan kaku dalam pelayanan publik. Petugas Polantas kini tampil lebih ramah, informatif, dan terbuka terhadap pertanyaan masyarakat. Banyak wajib pajak mengaku terbantu karena petugas aktif menjelaskan tata cara pembayaran pajak, pengesahan STNK, hingga mekanisme perpanjangan SIM.
Salah satu wajib pajak, Arif Setiawan (39), warga Rungkut, mengaku awalnya datang dengan rasa canggung ke Samsat. Namun kesan itu berubah ketika disapa langsung oleh petugas.
“Saya pikir bakal ribet seperti dulu, ternyata petugasnya sekarang enak diajak tanya, bahkan dikasih brosur panduan. Jadi lebih paham dan cepat,” ujarnya.
Kombes Iwan menambahkan, pihaknya juga terus melakukan monitoring dan evaluasi berkala agar setiap pelaksanaan program benar-benar memberi dampak nyata.
Berdasarkan survei internal Ditlantas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikator bahwa pola komunikasi langsung jauh lebih efektif dalam membangun kepercayaan publik.
“Kuncinya adalah sentuhan manusiawi. Saat masyarakat melihat polisi hadir bukan hanya sebagai penegak aturan, tapi juga sebagai pembimbing, maka citra positif akan tumbuh dengan sendirinya,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, “Polantas Menyapa” juga menjadi bagian dari strategi besar Ditlantas Polda Jatim dalam menuju predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani). Melalui pendekatan yang humanis dan transparan, Ditlantas ingin memastikan setiap inovasi benar-benar berakar pada kebutuhan masyarakat, bukan sekadar formalitas program.
Langkah ini sekaligus mempertegas bahwa Polantas bukan hanya bertugas di jalan raya, tetapi juga berperan penting dalam membangun budaya tertib administrasi dan kesadaran hukum di tengah masyarakat.
Program “Polantas Menyapa” kini menjadi cermin dari wajah baru kepolisian lalu lintas — lebih terbuka, solutif, dan berorientasi pelayanan.
Di tengah era digital dan keterbukaan informasi, Ditlantas Polda Jatim membuktikan bahwa inovasi pelayanan tak harus selalu berbasis teknologi canggih. Terkadang, yang paling dibutuhkan masyarakat hanyalah sapaan tulus dan pelayanan yang memanusiakan.
Dengan semangat perubahan itu, Ditlantas Polda Jawa Timur terus melangkah mewujudkan Polantas yang Presisi, Berintegritas, dan Humanis — hadir bukan sekadar menegakkan aturan, tetapi benar-benar melayani dengan hati.
🖋️ Pewarta: Teddi
📷 Editor: Redaksi Frefensinews.my.id
📍 Lokasi: Surabaya
🗓️ Tanggal: 28 Oktober 2025
