Surabaya, Frefensinews.my.id - Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sempat viral terekam CCTV di media sosial akhirnya berhasil dibongkar tuntas oleh jajaran Polrestabes Surabaya. Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (7/7/2025) pukul 13.00 WIB di Gedung Pesat Gatra, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Dr. Luthfi S.I.K., M.H., M.Si., memimpin langsung pemaparan kasus yang menyita perhatian publik ini.
Dua pelaku berhasil diamankan, yakni GW (24), seorang residivis kambuhan, dan rekannya YI (22). Penangkapan dilakukan setelah video aksi mereka mencuri sepeda motor di kawasan Tambaksari viral di media sosial. “Setelah video tersebut menyebar luas, tim kami dari Satreskrim bergerak cepat, menyelidiki, dan akhirnya berhasil menangkap para pelaku,” ujar Kombes Luthfi.
GW diketahui merupakan residivis yang telah dua kali menjalani hukuman penjara pertama dalam kasus pencurian dengan vonis 5 bulan, lalu dalam kasus penjambretan dengan hukuman 2 tahun. Ironisnya, hanya satu bulan setelah bebas, GW kembali beraksi dan tercatat terlibat dalam 12 Tempat Kejadian Perkara (TKP) curanmor di wilayah Surabaya.
“Dalam setiap aksinya, GW sering berganti pasangan. Selain dengan YI, ada empat orang lainnya yang kini masih dalam pengejaran. Kami juga sedang mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan penadahnya,” tambah Kapolrestabes.
Dari hasil penggeledahan dan pengembangan kasus, polisi berhasil mengamankan:
7 unit sepeda motor curian,
kunci letter T,
alat pembuka rumah magnet kunci, dan
sebuah jaket yang digunakan pelaku dan terekam di CCTV.
Jenis motor yang kerap jadi target adalah Honda Beat, karena mudah dijual dan memiliki harga jual tinggi. “Pelaku menggunakan magnet untuk membuka penutup pengaman kunci, lalu memakai kunci palsu untuk menyalakan mesin. Agar tidak dicurigai saat berkendara, mereka bahkan memasang kunci imitasi agar terlihat seperti motor pribadi,” jelas Kombes Luthfi.
Polisi terus mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dan menelusuri jaringan penadah. Kapolrestabes berharap barang bukti yang telah diamankan bisa segera dikembalikan kepada pemilik sahnya.
“Kami membuka ruang bagi warga yang merasa kehilangan kendaraan untuk datang ke Polrestabes Surabaya dan mencocokkan data. Bila cocok, motor bisa dipinjam rawat,” jelasnya.
Sejauh ini, sejak awal tahun 2025, Polrestabes Surabaya telah menangkap lebih dari 250 pelaku curanmor. Namun demikian, kasus pencurian masih kerap terjadi, sehingga diperlukan peningkatan kewaspadaan dan sinergi antara aparat dan warga.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kami sangat mendukung inisiatif Kampung Pancasila dari Bapak Wali Kota, yang mendorong pengamanan lingkungan berbasis masyarakat, melalui portal, CCTV, dan ronda aktif,” tutup Kombes Pol Dr. Luthfi S.I.K., M.H., M.Si. dalam konferensi pers siang itu.
(Teddi)
